Info Bagus Aja

Kami sediakan untuk anda berupa Informasi yang terbaik, Akurat, Fakta, dan Berkualitas. Informasi yang kami berikan dari segala aspek yang mungkin berguna bagi anda serta dapat membangun dan mengembangkan Bangsa. Bantu kami dengan mengshare berbagai artikel kami agar dapat menjadi bermanfaat bagi yang lainnya juga.

Halaman Unik Google yang Jarang Diketahui

Halaman Unik Google yang Jarang Diketahui



Selain menawarkan jasa pencarian informasi, data, video, gambar atau banyak lainnya, ternyata banyak juga hal-hal unik yang ditawarkan Google.

Memang, tidak fitur atau hal-hal unik tersebut diciptakan oleh orang-orang yang bekerja di dalam Google, namun ada beberapa di antaranya yang diciptakan oleh pengembang lain. Di bawah ini adalah beberapa hal unik yang mungkin belum pernah Anda temui dan coba di Google.

Google I'm Feeling Lucky
Apabila Anda mengamati, di bawah bar pencarian Google ada dua tombol pencarian yaitu Google Search dan I'm Feeling Lucky. Tombol terakhir tersebut akan berputar-putar sendiri dan merujuk ke query pencarian yang lebih spesifik. Contoh, apabila cursor diarahkan ke tulisan I'm Feeling Lucky dan secara otomatis, tulisan tersebut akan berganti secara acak.

Ketika pengguna Google menekan tombol yang tulisannya sudah berganti tersebut, maka Google secara otomatis akan memperlihatkan hasil pencarian yang berhubungan dengan kata di tombol tersebut. Misalnya tombol tersebut berputar dan berhenti di kalimat I'm Feeling Doodley, ketika ditekan maka akan muncul sederet informasi seputar Google Doodle.

Google Zerg Rush
Apabila Anda menuliskan kata Zerg Rush di search bar Google dan mendiamkannya beberapa saat, maka akan muncul bulatan-bulatan berwarna merah dan kuning dari segala arah. Bulatan-bulatan tersebut akan semakin lama semakin bertambah banyak dan akan memakan setiap kata dan kalimat yang terdapat dalam halaman Google.

Tugas Anda cukup mudah. Anda hanya perlu menekan setiap bulatan tersebut sebanyak dua kali untuk mematikannya. Permainan ini adalah permainan JavaScript yang disebut juga dengan nama Starcraft.

Sayangnya, game ini tidak berfungsi di browser Mozilla Firefox atau browser ciptaan Microsoft yaitu Internet Explorer. Zerg Rush hanya berfungsi di Google Chrome dan Opera saja.

Google AskewCoba Anda menuliskan kata Askew di bar pencarian Google kemudian apa kira-kira yang akan terjadi? Halaman Google akan miring ke sebelah kanan. Jangan takut, halaman tersebut hanya bersifat sementara saja. Anda dapat mengembalikannya dengan cara menuliskan kembali Google[dot]com di bar sebelah atas.

Google Gadget
Halaman ini boleh dibilang mirip seperti widget yang dapat diaplikasikan di situs atau blog. Terdapat banyak pilihan mulai dari News, Tools sampai dengan Game. Setiap Widget akan ditampilkan dalam bentuk thumbnail dan terdapat satu tombol kecil di bagian bawahnya untuk menambahkan stuff tersebut ke situs Anda.

Ketika Anda menekan tombol tersebut maka halaman preview akan muncul. Di halaman tersebut, Anda dapat mengatur ukuran agar nantinya tampil cantik di situs Anda.

Google Bing Wallpaper
Walaupun Bing yang notabene adalah kompetitornya, namun Google masih bersedia menampilkan wallpaper-wallpaper yang dipunyai Bing untuk diunduh oleh penggunanya. Terdapat beragam wallpaper cantik dengan tema yang beragam.

Google Mirror
Apabila Anda menuliskan kata Google Mirror di bar bagian atas, maka tidak menunggu lama, tampilan pencarian Google akan berubah menjadi seperti cermin. Dalam hal ini, semua tampilan Google akan ditampilkan secara terbalik. Seperti contohnya tulisan Google akan muncul dengan cara baca dari kanan ke kiri atau elgooG dan lain sebagainya.

Google Gravity
Seperti halnya hukum gravitasi, ketika Anda menuliskan Google Gravity di bar bagian atas, maka semua tulisan dan tampilan pencarian Google akan jatuh ke bawah dan tidak beraturan.

Google Pond
Google Pond ini memiliki tampilan yang unik. Setelah Anda menuliskan Google Pond di bar bagian atasnya maka semua tulisan di Google akan seperti air tenang yang akan memiliki riak kecil. Ketika Anda mengarahkan cursor ke sembarang tempat, maka tulisan atau gambar tersebut akan nampak bergelombang.

Google Sphere
Halaman Google Sphere ini adalah kreasi atau eksperimen Chrome. Ketika Anda menuliskan Google Sphere di bar pencarian Google, seketika itu juga, Anda akan dibawa ke halaman image dengan tampilan yang acak serta bergoyang-goyang layaknya sedang berada di area tanpa gravitasi.

Google Guitar
Mungkin halaman ini bukanlah halaman khusus karena Google Guitar ini adalah salah satu dari kumpulan Google Doodle. Namun apabila Anda mengakses halaman Google Guitar maka akan muncul sebuah gitar online yang dapat Anda mainkan sekaligus dapat Anda rekam.

Google Pirate
Sebenarnya tidak ada yang begitu menarik dari halaman Google Pirate ini. Apabila Anda mengakses halaman tersebut, maka akan muncul halaman seperti halaman Google pada umumnya. Yang menjadikan unik adalah tulisannya saja. Dengan mengakses Google Pirate, maka beberapa tulisan yang biasa ditemui di halaman utama Google akan berubah menjadi bahasa atau tulisan lain.

Google Pacman
Seperti halnya Google Guitar, Google Pacman ini adalah salah satu koleksi GOogle Doodle. Ketika Anda mulai mengakses halamannya, maka akan muncul satu kotak permainan Pacman yang dapat Anda mainkan secara online.

Google Terminal
Apabila Anda senang bermain-main dengan bahasa pemrograman, maka halaman Google Terminal ini tidak jauh berbeda dengan apa yang Anda biasa kerjakan. Dalam tampilan Google Terminal ini, Google mengubah desain halaman utamanya mirip dengan bahasa
pemrograman Dos.

Google Underwater
Untuk halaman ini, Google tidak menambahkan satu hal yang unik selain tampilan bawah air. Ketika Anda mengaksesnya, maka akan muncul halaman utama pencarian Google dengan tampilan seperti aquarium dan beberapa hewan laut serta terumbu karang.

Inovasi Listrik Tanpa Kabel / Electric Wireless

Inovasi Listrik Tanpa Kabel / Electric Wireless


Teknologi Listrik Tanpa Kabel
Inovasi teknologi dalam mengembangkan pengunaan listrik tanpa kabel
Teknologi diciptakan dengan tujuan untuk memudahkan segala aktifitas manusia dalam hal memenuhi kebutuhan dan kehendaknya, coba kita lihat disekeliling kita, berapa banyak teknologi yang telah kita manfaatkan saat ini? bahkan detik ini? banyak sekali. Dengan teknologi, sesuatu yang tidak mungkin kita pikirkan menjadi mungkin untuk diciptakan. Memang teknologi tidak akan ada habisnya dari yang lama hingga terbaru. termasuk penemuan terbaru dari peneliti Universitas Indonesia dengan konsep teknologi transfer energi listrik nirkabel (tanpa kabel ) yang sekarang ini sudah diterapkan pada pengisian baterai ponsel.
Bayangkan, anda berada dalam sebuah ruangan, di dalamnya tidak ditemukan satu kabel sekalipun yang berseliweran. TV, system stereo, DVD, atau Bluray-PlayerHiFi-Headset, semuanya bekerja tanpa menggunakan baterai atau kabel listrik. Bahkan, baterai perangkat mobile seperti laptop, ponsel, atau kamera digital terisi secara otomatis begitu Anda memasuki rumah, tanpa harus mencolokkan kabel.
Telekomunikasi nirkabel adalah transfer informasi antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung oleh penghantar listrik. Jarak bisa pendek, seperti beberapa meter untuk remote control televisi, atau sejauh ribuan atau bahkan jutaan kilometer untuk ruang-dalam komunikasi radio. Ini meliputi berbagai jenis tetap, mobile, dan portabel radio dua arah, telepon seluler, personal digital assistant (PDA), dan jaringan nirkabel.
Alat ini sendiri secara garis besar terdiri dari empat komponen, yakni rangkaian pemancar listrik, antena pemancar (transmitter), antena penerima (receiver), dan rangkaian penerima, yang dipasangi dengan lampu pijar.
Anehnya, alat transfer listrik ini bisa menembus air akuarium, tanpa melukai ikan. Padahal, seperti diketahui, air adalah salah satu konduktor. Dan secara teoritis, arus yang mengalir pada antena pemancar itu sudah cukup untuk menyetrum ikan-ikan di akuarium hingga mati. Namun, hal ini tidak terjadi.
Metode transfer listrik ini sendiri menggunakan prinsip resonansi frekuensi elektromagnetik. Sebuah analogi dari seorang ilmuwan yaitu sebuah garpu tala yang bila dibunyikan akan membuat garpu tala lain dalam jarak tertentu turut berbunyi.


Adalah Dr Katie Hall, Kepala Divisi Riset dan Teknologi WiTricity, Amerika Serikat, sosok yang mendulang sukses menguji implementasi listrik tanpa kabel (wireless electricity). Sebuah revolusi teknologi yang mulai mengikis perusahaan kabel diseluruh dunia. Cikal listrik tanpa kabel, sebenarnya sudah dirintis Nikola Tesla. Namun sayang hingga wafat pada 7 Januari 1943 di Manhattan, New York, pria kelahiran Kroasia itu membawa serta semua pene-muannya ke alam kubur. Terlebih laboratorium utamanya di kawasan elit 5th Avenue, New York, yang menyimpan hampir seluruh catatannya, sudah lama “terbakar” sebelum Tesla meninggal.Tesla memang ilmuwan yang bri-llian, namun namannya tenggelam dalam lampu pijar yang didukung kekuatan kapitalis industri kabel di Amerika. Namun hak paten penemuan Tesla, tentang listrik nirkabel pada 1891, yang dikenal dengan “Efek Tesla/ Tesla Coil,” adalah yang paling banyak ingin dihidupkan kembali oleh para ilmuwan. Dan Dr Katie Hall, mampu mengimplimentasikan ide Tesla.Dalam sebuah wawancara CNN, Katie mengungkapkan passion-nya untuk mengembangkan lebih luas listrik tanpa kabel, kami berambisi untuk me-ngalirkan listrik tanpa kabel sama sekali, “Saya sampai tak berani membayangkan bagaimana segala sesuatunya akan ber-ubah jika kita hidup seperti itu,” ungkap-nya.Dalam eksperimen yang ia lakukan, Katie menempatkan beberapa alat yang berisikan kumparan tembaga (coil) di penjuru ruangan untuk menghidupkan beberapa bohlam lampu yang ada di dalam ruangan itu. Dia menamakan temuannya itu dengan nama “Wireless Resonance.”Kami bukan mengalirkan listrik di udara, tegas Katie, “Apa yang kami lakukan adalah membuat medan magnet di udara.” Jika Anda menempatkan sebuah benda elektronik di dalam medan magnet itu, maka akan ada arus listrik yang bisa memberi tenaga benda itu. “Artinya, ide dan konsepnya tak jauh dengan cara kerja aliran transfer data internet WiFi,” terang Katie.Listrik dengan WiFiSeperti halnya konsep WiFi, transfer energi listrik dapat berlangsung dengan aman. Masyarakat umum pun diharapkan tidak kuatir dengan konsep “listrik me-ngalir di udara.” Berbeda di era Tesla, Thomas Alfa Edison bahkan terus menerus mengo-barkan kecemasannya seputar listrik nirkabel ala Tesla. Maklum Thomas didukung kalangan industriawan bermodal besar yang menunggu penemuannya.Tentu saja penemuan Katie dan WiTricity membuat banyak perusahaan multinasional di dunia menggeram gusar. Bukan saja kerugian yang akan dialami, jutaan tenaga sektor pembangkit terancam kehilangan pekerjaan. Namun Katie tak surut melangkah. Ia meyakini pene-muan hasil pengembangan listrik tanpa kabel merupakan jawaban kemajuan dunia tas teknologi di era millenium.“Mimpi Tesla akan listrik murahnya semakin mendekati kenyataan, namun kebijaksanaan seluruh pihak terkait tetap harus diutamakan,” terangnya.Ia membayangkan di masa depan, kelak rumah-rumah akan digunakan wireless energy atau energi nirkabel, sama seperti WiFi di zaman sekarang. “Bahkan teknologi ini mampu berkembang luas hingga mencapai puncak revolusi peralat-an medis,” ungkapnya.Bagi kalangan rumah tangga, cara menghidupkan lampu seperti ini tentu saja cukup unik. WiTricity Corp bahkan telah membangun sebuah sumber resonato, yaitu sebuah kumparan kawat listrik yang menghasilkan medan magnet ketika listrik terpasang. Jika kum-paran lain dibawa mendekat, muatan listrik dapat dihasilkan di dalamnya. Karena itu, tidak ada lagi kabel yang dibutuhkan. “Ketika Anda membawa perangkat ke dalam medan magnet, itu akan menginduksi arus dalam perangkat. Dengan demikian anda dapat mentransfer energi listrik,’’ jelas Katie, begitupun bila ingin mematikan, “Anda tinggal menjauhkan kumparan.”Katie menjamin bahwa medan magnet yang digunakan untuk mentransfer energi itu sangat aman. Pada kenyataannya, tidak ada bedanya dengan pemakai-an WiFi. Di rumah masa depan, transfer energi nirkabel ini bisa semudah internet nirkabel. Telekomunikasi nirkabel adalah transfer informasi antara dua atau lebih titik yang tidak terhubung oleh penghantar listrik. Jarak bisa pendek, seperti beberapa meter untuk remote kontrol televisi, atau sejauh ribuan atau bahkan jutaan kilome-ter untuk ruang-dalam komunikasi radio. Tengok saja berbagai jenis tetap, mobile, dan portabel radio dua arah, te-lepon seluler, Personal Digital Assistant (PDA), dan jaringan nirkabel. Alat ini sendiri secara garis besar terdiri dari empat komponen, yakni rangkaian pemancar listrik, antena pemancar (transmitter), antena penerima (receiver), dan rangkaian penerima, yang dipasangi dengan lampu pijar.Namun anehnya, alat transfer listrik ini bisa menembus air akuarium, tanpa melukai ikan. Padahal, seperti diketahui, air adalah salah satu konduktor. Dan secara teoritis, arus yang mengalir pada antena pemancar itu sudah cukup untuk menye-trum ikan-ikan di akuarium hingga mati. Namun, hal ini tidak terjadi.Metode transfer listrik ini sendiri menggunakan prinsip resonansi frekuensi elektromagnetik. Sebuah analogi dari seorang ilmuwan yaitu sebuah garpu tala yang bila dibunyikan akan membuat garpu tala lain dalam jarak tertentu turut berbunyi. Bahkan jika semua berjalan sesuai dengan rencana WiTricity itu, smartphone pun akan berisi pulsa dan tagihan biaya langsung keluar tanpa harus mengeluarkannya dari saku Anda, “Televisi akan bisa ditonton tanpa adanya kabel terpasang. Dan mobil listrik akan mengisi bahan bakar dengan sendirinya tanpa alat tertentu untuk pengisian baterai,” ujarnya menerobos revolusi kelistrikan.



Dalam Pasar Indonesia mulai menjual berbagai produk charger wireless yang dimana penemuan baru yang digunakan untuk mencharger gadget anda. Salah satunya Charger Wireless Qi . Charger ini dapat digunakan dengan metode gelombang sama seperti yang dijelaskan sebelumnya. beserta dengan Receiver sebagai alat penerima gelombang tersebut, sehingga menghasilkan sebuah energi yag mampu mencharger Hp anda. Cukup dengan menyambungkan Transmistter anda ke colokan batok charger atau powerbank anda, secara otomatis Transmitter akan mengeluarkan gelombang bila menemukan Receiver di dekatnya.

Metatag: Inovasi Listrik Terbaru, Listrik Tanpa Kabel, Electrical Wireless, Charger Wireless, Charger tanpa Kabel, Wireless Charger, Charger Hp Tanpa Kabel, Charger Model Terbaru, Penemuan Listrik terbaru, Penemuan Listrik tanpa kabel, Penemuan Listrik Digital, Listrik menggunakan gelombang, Listrik Gelombang, Gelombang menghasilkan Listrik, Gelombang menjadi Listrik, Harga Listrik naik, Listrik Kekal, Listrik mampu dijangkau seluruh indonesia, invoasi pengembangan listrik.

Arti-Arti Indikator dalam Mobil

Arti-Arti Indikator dalam Mobil


1. Battery Discharging : Jika indikator tersebut menyala saat mesin mobil hidup itu berarti ada yang tidak beres disistem pengisian mobil. coba cek sekering dinamo ampere (alternator), jika putus ganti. jika tidak putus kemungkinan brush pada alternator habis atau ada yang rusak didalam alternator

2. Door Ajar : Indikator tersebut akan menyala jika salah satu pintu tidak tertutup rapat
3. Drive's Seat Belt Unfastened : Lampu indikator tersebut akan menyala jika sabuk pengaman anda tidak digunakan
4. SRS (airbag) : Lampu Indikator tersebut akan menyala jika ada kerusakan di sistem SRS. Sistem SRS merupakan sistem keselamatan dini jika terjadi tabrakan atau kecelakaan. pengaman Airbag terpasang di stir dan didashboar penumpang sebelah kiri
5. Indikator Headlight  : Lampu indikator tersebut akan menyala jika anda menggunakan lampu besar jauh atau anda menggunakan lampu tembak (DIM)
6. Engine Malfunction : Lampu Indikator tersebut akan menyala jika terjadi kerusakan elektronik mesin dimobil. lampu tersebut memberitahukan pada pengendara ada kerusakan seperti kabel sensor putus, kesalahan tegangan pada sensor, sensor tidak dapat menerima signal komputer (PCM/ECU), dll
7. Power steering Malfunction : Lampu indikator tersebut akan meyala jika terjadi kerusakan disistem kemudi yang dilengkapi sistem power steering
8. Oil pressure low : Lampu indikator tersebut akan menyala jika level oli berkurang atau switch oli rusak
9. Indicator signal : lampu indikator tersebut akan berkedip jika anda membuka pintu, anda menggunakan lampu sein atau anda menyalakan lampu hazzard
10. Immobilizer System malfunction : Lampu indikator tersebut akan menyala jika sistem immobilizer mengalami kerusakan. Sistem Immobillizer adalah sebuah sistem management mesin didalam ECU (Electronik Control Unit/komputer yang mengatur sistem mobil) yang dapat mengenali sinyal yang dikirim dari kunci kontak. Hal ini melibatkan penempatan microchip dikepala kuncinya, dimana chip tersebut adalah sebuah transmitter dan receiver mini. Apabila sinyal tidak dikenali, maka ECU tidak akan mengirimkan arus sehingga mesin tidak dapat dinyalakan
11. Handbrake indikator : Lampu indikator tersebut akan menyala jika anda sedang menggunakan rem tangan/rem parkir (handbrake) atau ada kerusakan pada sistem kelistrikan handbrake biasanya terjadi pada switch/saklar handbrake.
12. Indikator ABS : Lampu indikator tersebut akan menyala jika ada kerusakan disistem ABS. Sistem ABS adalah rem anti terkunci. Sistem ini bekerja pada sistem pengereman untuk mencegah terjadi penguncian pada roda saat anda mengerem mobil mendadak.
13. Indikator Bahan Bakar : Lampu Indikator bahan bakar akan menyala jika level bahan bakar kurang dari yang dianjurkan atau bahan bakar habis.

Sejarah Batik Indonesia

Sejarah Batik di Indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkait erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerjaan Solo dan Yogyakarta. 

        Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerjaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian Batik menjadi alat perjaungan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedangan Muslim melawan perekonomian Belanda. 

        Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluaga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam kraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar kraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing. 

        Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga kraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. 

        Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai tediri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanahlumpur.

        Jaman MajapahitBatik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, pat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojoketo adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Majokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat bekembangnya Majapahit daerah itu dikuasai oleh seorang yang benama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit. 

        Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluara kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Sejarah dan Makanan Khas Betawi

Sejarah dan Makanan Khas Betawi

Suku Betawi adalah sebuah suku bangsa di Indonesia yang penduduknya umumnya bertempat tinggal di Jakarta.
Sejumlah pihak berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa di masa lalu. Secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Apa yang disebut dengan orang atau suku Betawi sebenarnya terhitung pendatang baru di Jakarta. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Arab, Bali, Bugis, Makassar, Ambon, dan Tionghoa.
Namun pihak lain berpendapat bahwa Suku Betawi berasal dari hasil kawin-mawin antaretnis dan bangsa pada masa lalu ternyata tidak sepenuhnya benar karena eksistensi suku Betawi menurut sejarawan Sagiman MD telah ada serta mendiami Jakarta dan sekitarnya sejak zaman batu baru atau pada zaman Neoliticum, penduduk asli Betawi adalah penduduk Nusa Jawa sebagaimana orang Sunda, Jawa, dan Madura. Pendapat Sagiman MD tersebut senada dengan Uka Tjandarasasmita yang mengeluarkan monografinya "Jakarta Raya dan Sekitarnya Dari Zaman Prasejarah Hingga Kerajaan Pajajaran (1977)" mengungkapkan bahwa Penduduk Asli Jakarta telah ada pada sekitar tahun 3500 - 3000 sebelum masehi.Namun menurut sebagian Peneliti yang sepaham dengan Lance Castles yang pernah meneliti tentang Penduduk Jakarta dimana Jurnal Penelitiannya diterbitkan tahun 1967 oleh Cornell University dikatakan bahwa secara biologis, mereka yang mengaku sebagai orang Betawi adalah keturunan kaum berdarah campuran aneka suku dan bangsa yang didatangkan oleh Belanda ke Batavia. Kelompok etnis ini lahir dari perpaduan berbagai kelompok etnis lain yang sudah lebih dulu hidup di Jakarta, seperti orang Sunda, Melayu, Jawa, Bali, Bugis, Makassar,dan Ambon, serta suku-suku pendatang, seperti Arab, India, Tionghoa, dan Eropa.
Pada penelitiannya Lance Castles menitik beratkan pada empat sketsa sejarah yaitu:
  1. Daghregister, yaitu catatan harian tahun 1673 yang dibuat Belanda yang berdiam di dalam kota benteng Batavia.
  1. Catatan Thomas Stanford Raffles dalam History of Java pada tahun 1815.
  1. Catatan penduduk pada Encyclopaedia van Nederlandsch Indie tahun 1893
  1. Sensus penduduk yang dibuat pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1930.
Dimana semua sketsa sejarahanya dimulai pada tahun 1673 (Pada Akhir Abad ke 17), sketsa inilah yang oleh sebagian ahli lainnya dirasakan kurang lengkap untuk menjelaskan asal mula Suku Betawi dikarenakan dalam Babad Tanah Jawa yang ada pada abad ke 15 (tahun 1400-an Masehi) sudah ditemukan kata "Negeri Betawi". Suku Betawi secara geografis terletak di pulau Jawa, namun secara sosiokultural lebih dekat pada budaya Melayu Islam.
Kata Betawi digunakan untuk menyatakan suku asli yang menghuni Jakarta dan bahasa Melayu Kreol yang digunakannya, dan juga kebudayaan Melayunya. Mengenai asal mula kata Betawi, menurut para ahli dan sejarahwan ada beberapa acuannya:
  • Pitawi (bahasa Melayu Polynesia Purba) yang artinya larangan. Perkataan ini mengacu pada komplek bangunan yang dihormati di Batu Jaya. Sejarahwan Ridwan Saidi mengaitkan bahwa Kompleks Bangunan di Batu Jaya, Karawang merupakan sebuah Kota Suci yang tertutup, sementara Karawang, merupakan Kota yang terbuka.
  • Betawi (Bahasa Melayu Brunei) di mana kata "Betawi" digunakan untuk menyebut giwang. Nama ini mengacu pada ekskavasi di Babelan, Kabupaten Bekasi, yang banyak ditemukan giwang dari abad ke-11 M.
  • Flora guling Betawi (cassia glauca), famili papilionaceae yang merupakan jenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling dan mudah diraut serta kokoh. Dahulu kala jenis batang pohon Betawi banyak digunakan untuk pembuatan gagang senjata keris atau gagang pisau. Tanaman guling Betawi banyak tumbuh di Nusa Kelapa dan beberapa daerah di pulau Jawa dan Kalimantan. Sementara di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, guling Betawi disebut Kayu Bekawi. Ada perbedaan pengucapan kata "Betawi" dan "Bekawi" pada penggunaan kosakata "k" dan "t" antara Kapuas Hulu dan Betawi Melayu, pergeseran huruf tersebut biasa terjadi dalam bahasa Melayu.
Kemungkinan nama Betawi yang berasal dari jenis tanaman pepohonan ada kemungkinan benar. Menurut Sejarahwan Ridwan Saidi Pasalnya, beberapa nama jenis flora selama ini memang digunakan pada pemberian nama tempat atau daerah yang ada di Jakarta, seperti Gambir, Krekot, Bintaro, Grogol dan banyak lagi. "Seperti Kecamatan Makasar, nama ini tak ada hubungannya dengan orang Makassar, melainkan diambil dari jenis rerumputan"
Sehinga Kata "Betawi" bukanlah berasal dari kata "Batavia" (nama lama kota Jakarta pada masa Hindia Belanda), dikarenakan nama Batavia lebih merujuk kepada wilayah asal nenek moyang orang Belanda.
“Batavia is the Latin name for the land of the Batavians during Roman times. This was roughly the area around the city of Nijmegen, Netherlands, within the Roman Empire. The remainder of this land is nowadays known as Betuwe. During the Renaissance, Dutch historians tried to promote these Batavians to the status of "forefathers" of the Dutch people. They started to call themselves Batavians, later resulting in the Batavian Republic, and took the name "Batavia" to their colonies such as the Dutch East Indies, where they renamed the city of Jayakarta to become Batavia from 1619 until about 1942, when its name was changed to Djakarta (this is the short for the former name Jayakarta, later respelt Jakarta; see: History of Jakarta). The name was also used in Suriname, where they founded Batavia, Suriname, and in the United States where they founded the city and the town of Batavia, New York. This name spread further west in the United States to such places as Batavia, Illinois, near Chicago, and Batavia, Ohio.”.
Batavia merupakan nama Latin untuk tanah Batavia pada zaman Romawi. Perkiraan kasarnya berada sekitar kota Nijmegen, Belanda, dalam Kekaisaran Romawi. Sisa lahan ini kini dikenal sebagai Betuwe. Selama Renaisans, sejarawan Belanda mencoba untuk mempromosikan Batavia menjadi sebuah status "nenek moyang" dari orang-orang Belanda. Kemudian mereka mulai menyebut diri Orang-orang atau penduduk Batavia, kemudian hal tersebut mengakibatkan munculnya Republik Batavia, dan mengambil nama "Batavia" untuk koloni mereka seperti Hindia Belanda, dimana mereka mengganti nama menjadi dari Kota Jayakarta menjadi Batavia dari 1619 sampai sekitar 1942, ketika namanya diubah menjadi Djakarta (ini adalah kependekan dari nama mantan Jayakarta, kemudian diubah kembali ejaannya menjadi Jakarta). Nama itu (Batavia) juga digunakan di Suriname, di mana mereka mendirikan Batavia, Suriname, dan di Amerika Serikat di mana mereka mendirikan kota dan kota Batavia, New York. Nama ini menyebar lebih jauh ke barat di Amerika Serikat untuk tempat-tempat seperti Batavia, Illinois, dekat Chicago, dan Batavia, Ohio.
Kemudian penggunaan kata Betawi sebagai sebuah suku yang pada masa hindia belanda, diawali dengan pendirian sebuah organisasi yang bernama Pemoeda Kaoem Betawi yang lahir pada tahun 1923.
Seni dan Budaya asli Penduduk Jakarta atau Betawi dapat dilihat dari temuan arkeologis, semisal giwang-giwang yang ditemukan dalam penggalian di Babelan, Kabupaten Bekasi yang berasal dari abad ke 11 masehi. Selain itu budaya Betawi juga terjadi dari proses campuran budaya antara suku asli dengan dari beragam etnis pendatang atau yang biasa dikenal dengan istilah Mestizo . Sejak zaman dahulu, wilayah bekas kerajaan Salakanagara atau kemudian dikenal dengan "Kalapa" (sekarang Jakarta) merupakan wilayah yang menarik pendatang dari dalam dan luar Nusantara, Percampuran budaya juga datang pada masa Kepemimpinan Raja Pajajaran, Prabu Surawisesa dimana Prabu Surawisesa mengadakan perjanjian dengan Portugal dan dari hasil percampuran budaya antara Penduduk asli dan Portugal inilah lahir Keroncong Tugu.
Suku-suku yang mendiami Jakarta sekarang antara lain, Jawa, Sunda, Melayu, Minang, Batak, dan Bugis. Selain dari penduduk Nusantara, budaya Betawi juga banyak menyerap dari budaya luar, seperti budaya Arab, Tiongkok, India, dan Portugis.
Suku Betawi sebagai penduduk asli Jakarta agak tersingkirkan oleh penduduk pendatang. Mereka keluar dari Jakarta dan pindah ke wilayah-wilayah yang ada di provinsi Jawa Barat dan provinsi Banten. Budaya Betawi pun tersingkirkan oleh budaya lain baik dari Indonesia maupun budaya barat. Untuk melestarikan budaya Betawi, didirikanlah cagar budaya di Situ Babakan.
Betawi merupakan sebutan untuk suku asli kota Jakarta. Sejarah betawi yang begitu dinamis mempengaruhi warisan kulinernya. Makanan Khas Betawi dipengaruhi oleh budaya Cina, Eropa, dan Arab. Citarasa gurih dan sedap merupakan ciri khas khas makanan Betawi. Sebenarnya, Betawi memiliki banyak makanan khas yang lezat. Namun, seiring perkembangan pesat kota Metropolitan Jakarta yang sekaligus ibukota negara Indonesia ini, Makanan Khas Betawi sudah banyak yang langka bahkan nyaris punah. Oleh karena itu, penting sekali untuk melestarikan warisan kuliner nenek moyang. Inilah 11 Makanan Khas Betawi Terpopuler versi digiku.com :
 1.   Kerak Telor
gambar kerak telor, gambar makanan khas betawi, kerak telorKerak telor merupakan makanan khas Betawi yang sangat terkenal terutama pada saat acara Pekan Raya Jakarta. Kerak telor hampir mirip dengan martabak, perbedaanya terletak pada isi dan cara memuatnya. Isi kerak telor adalah ketan dan ubi. Cara memasak kerak telor, yaitu dengan dipanaskan di atas tungku arang.
 2.   Nasi Uduk
nasi uduk, gambar nasi uduk, gambar makanan khas betawiHampir semua masyaraka Jakarta (sekalipun bukan orang Betawi) mengenal nasi uduk. Nasi uduk sangat familiar sebagai sarapan di Jakarta. Mirip dengan nasi liwet, nasi uduk yang terbuat dari beras putih dimasak bumbu-bumbu. Bumbu-bumbu nasi uduk tersebut seperti garam, santan, daun serai, daun salam, dan daun jeruk. Rasa nasi uduk sangat lezat dan gurih. Nasi uduk biasa dimakan dengan telur dadar yang diiris, semur jengkol, ayam goreng, empal, kentang balado, dan sambal kacang.
 3.   Nasi Ulam
nasi ulam, gambar nasi ulam, gambar makanan khas betawiNasi ulam merupakan makanan khas Betawi yang juga mendapat pengaruh dari budaya kuliner Cina. Nasi ulam biasanya memakai nasi pera yang disiram dengan semur kentang/ semur tahu/ semur telur. Nasi ulam juga ditambah dengan cumi asin goreng, bihun goreng, telur dadar iris, dan perkedel kentang. Nasi ulam bertambah nikmat dengan tambahan daun kemangi, sambal, bawang goreng, dan taburan kacang tanah tumbuk.
 4.   Ketupat Sayur/ Lontong Sayur
ketupat sayur, gambar ketupat sayur, gambar makanan khas betawiKetupat sayur merupakan makanan khas Betawi yang biasa dijadikan sebagai menu sarapan. Ketupat sayur terbuat dari irisan ketupat/ lontong dengan kuah santan yang gurih. Taburan ketupat sayur berupa bawang goreng, kacang kedelai, dan kerupuk/emping
 5.   Gado-gado
gado-gado, gambar gado-gado, gambar makanan khas betawiGado-gado merupakan salah satu kuliner kebanggan Indonesia. Orang asing menyebut gado-gado dengan sebutan ‘seladanya orang Indonesia’. Gado-gado berisi lontong/ ketupat, sayuran, kerupuk dan bawang goreng. Gado-gado bisa disantap pada saat sarapan, makan siang, ataupun makan malam. Di Jakarta, banyak sekali penjual gado-gado.
 6.   Ketoprak
ketoprak, gambar ketoprak, gambar makanan khas betawiKetoprak terbuat dari ketupat atau lontong yang berisi bihun, toge, dan tahu. Ketoprak Betawi dengan rasa yang lezat ini disiram dan diaduk dengan sambal kacang. Ketoprak juga ditaburi dengan kerupuk. Makanan khas Betawi ini termasuk makanan berat yang agak ‘ringan’.
 7.   Semur Jengkol
semur jengkol, gambar semur jengkol, gambar makanan khas betawiSemur jengkol merupakan satu-satunya makanan khas betawi yang tak terbantahkan lagi keasliannya. Masakan khas betawi yang lain mungkin ada kembarannya di daerah lain tetapi semur jengkol hanya ada di daerah Betawi saja. Orang Betawi mampu membuat jengkol menjadi hidangan semur yang lezat. Untuk menghilangkan baunya, jengkol biasa di rendam di air kapur atau air dari rebusan tangkai padi. Dahulu, daerah Pondok Gede dan Lubang Buaya merupakan daerah di Jakarta yang banyak terdapat pohon jengkol.
 8.   Laksa Betawi
laksa betawi, gambar laksa betawi, gambar makanan khas betawiLaksa berasal dari daerah Cibinong yang kemudian merambah ke Jakarta dengan sebutan Laksa Betawi. Pengusaha Laksa Betawi biasanya orang Cina Betawi. Laksa merupakan jenis makanan sepinggan yang berkuah. Laksa berisi bihun, telur, perkedel, daun kemangi, dan daun kucai. Kuliner yang mendapat pengaruh dari Cina ini memiliki citarasa yang gurih dan manis.
 9.   Pindang Bandeng
Pindang bandeng hampir menyerupai semur tetapi ada penambahan belimbing wuluh. Rasa pindang bandeng sangat lezat dan segar. Sama dengan nasi uduk, biasanya pindang bandeng disantap saat sarapan dan dimasak pada sore hari sebelumnya.
 10.  Soto Betawi
soto betawi, gambar soto betawi, gambar makanan khas betawiSoto Betawi berkuah santan dengan isi daging sapi, tomat, dan kentang. Rasa soto betawi ini sangat lezat dan gurih. Daging soto betawi terasa empuk, dan kuahnya terasa gurih. Makanan sepinggan khas betawi ini sangat cocok disantap dengan nasi putih sebagai makan siang.
 11.  Soto Tangkar
soto tangkar, gambar soto tangkar, gambar makanan khas betawiMakanan khas yang satu ini lahir pada masa penjajahan Belanda. Pada saat itu, orang Betawi hanya mampu membeli iga sapi yang sedikit dagingnya (tangkar). Kemudian, orang Betawi menyulapnya menjadi soto yang enak. Kini, soto tangkar ditambah dengan daging dan jeroan. Soto tangkar berkuah santan tetapi rasanya tidak terlalu ‘berat’.

Budaya dan Tradisi di Bali

Budaya dan Tradisi di Bali


Bali memiliki banyak berbagai warisan budaya leluhur yang masih tertanam dan melekat erat di masyarakat Bali itu sendiri, juga berbagai tradisi unik yang masih dipegang teguh di kalangan masyarakat. Budaya dan tradisiyang ada memiliki ciri khas tersendiri di masing daerah, desa maupun banjar yang ada di Bali. Memiliki kekayaan budaya yang beragam tentunya merupakan suatu tugas masyarakat untuk melestarikannya, tidak tergilas atau bergeser karena pengaruh dunia modern saat ini.
Unsur-unsur Budaya yang di miliki Bali adalah; musik seperti berbentuk gamelan, rindik, jegog dan genggong,seni tari seperti tari barong, tari kecak, pendet, gambuh, joged dan banyak lagi yang lainnya, bali juga memiliki bahasa dan pakaian adat daerah sendiri dan dari segi religi mayoritas penduduknya beragama hindu.
Budaya dan tradisi yang unik ini , membuat salah satu penyebab bali menjadi daerah tujuan wisata, berikut beberapa budaya dan tradisi unik yang masih dijaga kelestariannya:

Ngaben
Ngaben adalah upacara Pitra Yadnya, rangkain upacara Ngaben salah satunya prosesi pembakaran mayat yang bertujuan untuk menyucikan roh leluhur orang sudah meninggal. Tradisi ini masih dilakukan secara turun-temurun oleh hampir semua masyarakat Hindhu di Bali. Menurut Agama Hindhu terutama di Bali, tubuh manusia terdiri dari badan halus dan badan kasar juga karma. Badan kasar terdiri dari 5 unsur yaitu zat padat, cair, panas, angin dan ruang hampa, lima elemen ini disebut Panca Maha Bhuta, pada saat meninggal lima elemen ini akan menyatu kembali ke asalnya, dan badan halus yang berupa roh yang meninggalkan badan kasar akan disucikan pada saat upacara Ngaben. Dan karma/ hasil perbuatan yang dilakukan selama hidup, akan selalu melekat dan akan berpengaruh kepada kehidupan selanjutnya dan saat reinkarnasi. Kata Ngaben berasal dari kata beya yang artinya bekal dan ngabu yang berarti abu, untuk membuat sesuatu menjadi abu diperlukan api, dan dalam ajaran agama Hindhu yang mempunyai kekuatan sebagai dewa Api adalah Brahma. Jadi upacara Ngaben sendiri adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar menggunakan api agar bisa dapat kembali ke sang pencipta, api penjelmaan dari Dewa Brahma bisa membakar semua kekotoran yang melekat pada jasad dan roh orang yang telah meningggal. upacara ngaben dianggap sebagai simbolis pengantar atma/ jiwa ke alam pitra atau baka. Proses pengantaran atma ke alam pitra merupakan prinsip utama yang slalu dituangkan melalui symbol berupa upacara yang disebut Ngaben, proses ini merupakan prinsip pertama dalam ontologi upacara ngaben. Upacara ngaben dilaksanakan beberapa hari setelah orang tersebut meninggal, upacara ini bisa dilakukan secara perorangan, sesama satu keluarga besar, satu banjar ataupun satu desa ini sesuai dengan tingkat kemampuan ekonomi seseorang, adat dan tradisi desa setempat di mana orang tersebut meninggal, sehingga tubuh orang yang meninggal harus dikubur terkebih dahulu menunggu beberapa tahun berikutnya dan menentukan hari baik yang telah ditentukan oleh Pendeta yang akan memimpin upacara,.Upacara ini biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan bahwa kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal karena itu dapat menghambat perjalanan sang arwah menuju tempatnya.

Megibung
Megibung, adalah merupakan salah satu tradisi warisan leluhur, dimana merupakan tradisi makan bersama dalam satu wadah. Selain makan bisa sampai puas tanpa rasa sungkan, megibung penuh nilai kebersamaan, bisa sambil bertukar pikiran, bersenda gurau, bahkan bisa saling mengenal atau lebih mempererat persahabatan sesama warga. Makan bersama atau megibung ini, dalam setiap satu wadah terdiri dari 5-8 orang, memang merupakan wujud kebersamaan tidak ada perbedaan antara laki dan perempuan juga perbedaan kasta ataupun warn, semua duduk berbaur dan makan bersama, tapi pada perkembangan berikutnya antara laki dan perempuan dipisahkan, tapi kalu masih dalam satu keluarga ataupun tetangga, mereka memilih bergabung.Tradisi ini masih tertanam kuat di daerah Karangasem Bali. Tradisi megibung ini dikenalkan oleh Raja Karangasem yaitu I Gusti Agung Anglurah Ketut Karangasem sekitar tahun 1614 Caka atau 1692 Masehi. Ketika pada saat itu, Karangasem dalam ekspedisinya menaklukkan Raja-raja yang ada di tanah Lombok. Ketika istirahat dari peperangan, raja menganjurkan semua prajuritnya untuk makan bersama dalam posisi melingkar yang belakangan dikenal dengan nama Megibung. Bahkan, raja sendiri konon ikut makan bersama dengan prajuritnya.
Megibung dimulai dari masak masakan khas traditional Bali secara bersama-sama, baik itu nasi maupun lauknya. Setelah selesai memasak, warga kemudian menyiapkan makanan itu untuk disantap. Nasi putih diletakkan dalam satu wadah yang disebut gibungan, sedangkan lauk dan sayur yang akan disantap disebut karangan. Tradisi megibung ini  dilangsungkan saat ada Upacara Adat dan Keagamaan di suatu tempat, terutama di daerah Karangasem, misalnya dalam Upacara yadnya seperti pernikahan, odalan di pura, ngaben, upacara tiga bulanan, dan hajatan lainnya. Pada kegiatan ini biasanya yang punya acara memberikan undangan kepada kerabat serta sanak saudaranya guna menyaksikan prosesi kegiatan upacara keagamaan tersebut. Sehingga prosesi upacara dapat berlangsung seperti yang diharapkan.
Ada beberapa etika yang perlu diperhatikan saat acara megibung, sebelum makan kita harus cuci tangan terlebuh dahulu, tidak menjatuhkan remah/ sisa makanan dari suapan , tidak mengambil makanan disebelah kita,  jika salah satu sudah merasa puas dan kenyang dilarang meninggalkan temannya, walaupun aturan ini tidak tertulis tapi masih diikuti peserta makan megibung.

Subak
Istilah subak hanya dikenal di Bali, yang khusus mengatur sistem pengairan sawah yang digunakan oleh para petani Bali dalam bercocok tanam padi. Istilah ini sudah mulai dikenal dikalangan turis lokal maupun mancanegara, walaupun dalam kunjungannya ke objek wisata, kebanyakan dari mereka hanya mengagumi pemandangan alam dengan hamparan persawahan yang berundak (rice terrace) melihat petani saat panen, jarang mengetahui secara detail, bagaimana proses pembibitan, proses pembajakan, saat mulai bercocok tanam, sistem pengairannya, prosesi upacara keagamaan di Pura Ulun Carik / Bedugul, sampai akhirnya mereka panen. 
Jadi hal lainnya yang menarik saat melihat panorama yang indah persawahan, juga wisata subak yang memiliki nilai budaya yang luhur. Karena hal yang menarik saat melihat hamparan persawahan, bukan sekedar pemandangan sawah berundak yang indah dan menarik, tetapi bagaimana masyakarat Bali dalam menjalani hidup bertani, ini akan menjadi pengalaman yang menarik mengenai nilai historis yang ada dibalik panorama yang indah. Subak adalah sebuah organisasi tradisonal masyarakat Bali yang merupakan warisan budaya leluhur yang perlu dilestarikan, dengan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih, agar subak ini tidak kehilangan roh dan identitasnya.
Untuk wisatawan yang liburan di Bali, anda dapat menemukan wisata subak ini di Desa Soka, kecamatan Selemadeg, Tabanan. Kemudian di desa Jatiluwih kecamatan Penebel, Tabanan. Kabupaten Tabanan memiliki jumlah subak paling banyak dibandingkan dengan kabupaten lainnya, memiliki lahan sawah yang paling luas di Bali, sehingga dijuluki Lumbung Beras pulau Bali, sehingga di Tabanan didirikan museum Subak berlokasi di desa Sanggulan, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar 20 Km dari arah barat kota Denpasar.
Memang subak memiliki nilai budaya yang luar biasa, yang masih bisa ditunjukkan bukti-buktinya sebagai kultur hidup yang diikuti oleh masyarakat adat di Bali, sehingga kemudian pada tanggal 29 Juni 2012, Badan PBB untuk Pendidikan, Keilmuan dan Budaya (UNESCO) di St.Petersburg, Rusia pada sidang ke-36 mengesahkan budaya Subak dari Bali sebagai bagian dari warisan dunia (World Heritage).

Gebug Ende
Gebug berarti memukul dengan sekuat tenaga dengan tongkat rotan (penyalin) sepanjang 1,5 – 2 meter dan Ende berarti tameng yang digunakan untuk menangkis pukulan. Gebug Ende ini ada unsur seni, seperti seni tari yang dipadukan dengan ketangkasan para penarinya memainkan tongkat dan tameng, dimana saat atraksi ini dilakukan, diiringi dengan iringan musik gamelan, yang memacu semangat para penari untuk saling memukul, menhindar dan menangkis. Desa Seraya terletak sekitar 15 km dari objek wisata Candidasa, atau sekitar 2,5 jam perjalanan dengan kendaraan dari bandara Ngurah Rai.
Saat Gebug Ende berlangsung bukan hanya untuk memperlihatkan ketangkasan saja, tapi ada nilai-nilai sakralnya yang dikeramatkan penduduk setempat, tarian Gebug merupakan kesenian klasik yang digelar setiap musim kemarau dengan tujuan untuk mengundang turunnya hujan, ritual ini yang diyakini dapat menurunkan hujan, dimainkan oleh dua orang lelaki baik dewasa maupun anak-anak yang sama-sama membawa ende dan penyalin. Sebelum Gebug Ende berlangsung terlebih dahulu diadakan ritual dengan banten atau sesaji, agar permohoanan terkabul. Setelah siap dua pemain yang dilakukan oleh anak-anak maupun lelaki dewasa, dengan pakaian adat Bali tanpa memakai baju, akan saling serang yang dipimpin oleh wasit (saye), antara dua penari di tengah-tengah di batasi oleh tongkat rotan. Sebelumnya wasit memberi petunjuk dan ketentuan daerah mana saja yang bisa diserang.
Tradisi Gebug Ende merupakan warisan budaya leluhur yang memang diyakini dapat menurunkan hujan. Menurut kepercayaan setempat, hujan akan turun apabila pertandingan mampu memercikan darah. Semakin banyak maka akan semakin cepat hujan akan turun. Tidak ada waktu tertentu dalam permainan tersebut. Yang jelas permainan akan berakhir bila salah satu permainan telah terdesak. Tidak ada kata dendam setelah itu. Tradis ini memang sudah cukup terkenal, kalau anda mau wisata di Bali dan ingin menyaksikannya anda coba berkunjung ke daerah karangasem, belahan Timur pulau Bali.

Mekare – kare atau Perang Pandan
Salah satu desa Bali Aga yang masih mempertahankan pola hidup secara tradisional ada di kabupaten paling Timur pulau Bali, yaitu Karangasem, memiliki tradisi dan prosesi unik perang pandan yang juga dikenal dengan nama mekare-kare atau mageret pandan. Tradisi ini dirayakan di Desa Tenganan Dauh Tukad, lokasinya sekitar 10 km dari objek wisata Candidasa, 78 km dari Kota Denpasar, bisa ditempuh sekitar 90 menit dengankendaraan bermotor ke arah timur laut dari Ibu Kota Bali.Sebelum prosesi perang pandan dimulai, warga Tenganan melakukan ritual berkeliling desa.
Selain tradisi unik perang pandan yang merupakan warisan budaya leluhur, Desa Tenganan mempunyai hasil karya seni yang sangat cantik dan indah yaitu kain tenun gringsing yang proses pembuatanya sangat rumit, dibuat dengan memakan waktu yang cukup lama dan warna alami dari tumbuhan. Memang Tenganan sampai sekarang masih mempertahankan tradisi-tradisi yang diwariskan, seperti tata cara kawin harus sesama warga setempat, besar, bentuk dan letak bangunan serta pekarangan, juga letak pura dibuat dengan mengikuti aturan adat yang secara turun-temurun dipertahankan, sehingga Tenganan akan mejadi objek untuk pengembangandesa wisata.
Prosesi perang pandan atau mekare-kare di Tenganan merupakan upacara persembahan untuk menghormati para leluhur dan juga Dewa Indra yang merupakan Dewa Perang, yang bertempur melawan Maya Denawa seorang raja keturunan raksasa yang sakti dan sewenag-wenang, yang melarang rakyatnya menyembah Tuhan. Keyakinan beragama di Tenganan berbeda dengan Agama Hindhu lainnya di bali, tidak mengenal kasta dan meyakini Dewa Indra sebagai dewa Perang dan dewa dari segala Dewa. Untuk menhormati Dewa Indra mereka melakukan upacara perang Pandan.
Upacara perang pandan ini, memakai senjata pandan berduri yang perlambang sebuah gada yang dipakai berperang, perang berhadapan satu lawan satu dan diikuti oleh para lelaki baik itu anak-anak, dewasa maupun orang tua. Upacara perang pandan dirayakan pada bulan ke 5 kalender bali, selama 2 hari, setiap pertarungan berjalan singkat sekitar 1 menit dilakukan bergilir selama 3 jam, walaupun akhirnya mereka sampai mengeluarkan darah karena tertancap duri pandan, setelah perang usai mereka bersama-sama membantu satu dan lainnya mencabuti duri pandan dan meberi obat berupa daun sirih dan kunyit, sama sekali tidak meninggalkan kesan permusuhan.

Omed – Omedan
Tradisi omed-omedan ataupun med-medan yang berarti tarik-menarik dalam bahasa Indonesia, ini diikuti oleh pemuda dan pemudi yang belum menikah, berumur antara 17-30 tahun, med-medan atau tarik-menarik diikuti adegan berciuman antara satu pemuda dan pemudi.Tradisi ini memang tergolong sangat unik dan membuat kita penasaran, prosesi ini hanya dirayakan sehari setelah upacara Nyepi atau pada hari Ngembak Geni, tanggal 1 pada tahun Baru Caka kalender Bali. Tradisi unik ini dirayakan di desa Sesetan, Denpasar Selatan, Denpasar. Prosesi omed-omedan ini di mulai dari acara persembahyangan bersama, kemudian dibagi menjadi 2 kelompok pemuda dan pemudi yang saling berhadapan, saling tarik-menarik, berpelukan dan berciuman ditonton oleh ribuan warga, bagi yang tidak berhasil mencium pasangannya dihadiahi siraman air sehingga menambah keriuhan suasana. Jika anda sedang wisata ataupun liburan ke Bali, coba saja saksikan tradisi unik ini, hanya sekitar 15 menit dengan kendaraan dari bandara.
Sesuatu yang unik tentunya ada kisah yang melatarbelakanginya. Konon pada saat itu, ada sebuah kerajaan kecil di wilayah Denpasar Selatan, namanya Puri Oka, digelar permainan med-medan atau terik menarik antara pemuda dan pemudi, karena saking gembira dan serunya permainan, acara tarik menarik berubah menjadi rangkul merangkul, sehingga situasi menjadi gaduh. Raja yang kala itu sakit mendengar kebisingan ini menjadi marah, dengan kondisi yang lemah raja keluar melihat warganya,namun melihat adegan seperti ini, amarah raja hilang dan sakitnya hilang dan pulih seperti sedia kala, maka dari itu raja mengeluarkan titah, agar upacara ini dilaksanakan setiap tahunnya yaitu pada hari ngembak geni.
Di tengah kehidupan Kota Denpasar yang sudah modern, tradisi unik warisan leluhur ini yang diwariskan sekitar tahun 1900-an masih juga dirayakan sampai sekarang ini. Sesuai dengan adat Timur yang masih memegang etika, tentunya tidak semua masyarakat Bali bahkan warga Sesetan yang setuju dengan tradisi ini, tradisi ini pernah dihentikan, namun Namun, tak lama kemudian, terjadi perkelahian 2 ekor babi di pelataran Pura, yang amat seru dan anehnya keduanya menghilang begitu saja di tengah perkelahian.Oleh warga setempat, peristiwa itu dianggap sebagai pertanda buruk. Maka, omed-medan pun kembali dilangsungkan.

Mekotek
Gerebek Mekotek atau lebih dikenal dengan Mekotek merupakan salah satu tradisi di Bali  yang hanya ada di desa Munggu, kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Lokasinya tidak begitu jauh dari objek wisata Tanah Lot.Perayaannya tepat pada Hari Raya Kuningan atau 10 hari setelah Hari Raya Galunagn. Pelaksanaan upacaraMekotek pada walnya diselenggarakan untuk menyambut armada perang kerajaan Mengwi yang melintas di daerah Munggu yang akan berangkat ke medan laga, juga dirayakan untuk menyambut pasukan saat mendapat kemenangan perang dengan kerajaan Blambangan di Pulau Jawa. Dulu pada jaman kolonial Belanda tradisi ini pernah ditiadakan, tapi kemudian terjadi bencana, tiba-tiba 11 orang meninggal di kalangan warga Munggu, kemudian melalui perundingan yang alot dengan pihak kolonial, perayaan ini bisa kembali dirayakan sampai sekarang ini.
Perayaan mekotek ini dulunya menggunakan tombak dari besi, yang memberikan semangat pasukan ke atau dari medan perang, namun seiring perubahan waktu dan untuk menghindari peserta terluka, maka tombak diganti dengan tongkat dari pulet yang sudah dikuliti yang panjangnya sekitar 2 – 3.5 meter. Perayaan di Hari raya Kuningan, peserta berpakaian pakaian adat madya, berkumpul di Pura Dalem Munggu, hampir seluruh warga yang terdiri 15 banjar dari umur 12 – 60 tahun ikut merayakannya. Kemudian tongkat kayu diadu sehingga menimbulkan bunyi “tek tek” di kimpulkan sehingga membentuk sebuah kerucut/ piramid, bagi yang punya nyali ataupun yang mungkin punya kaul naik kepuncuk kumpulan tongkat kayu dan berdiri diatasnya seperti komando yang memberikan semangat bagi pasukannya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh kelompok yang lain, membentuk tongkat seperti kerucut dan nantinya akan dipertemukan antara satu dengan yang lainnya. Komando yang berdiri diatas kumpulan tongkat akan memebri komando layaknya panglima perang dan menabrakkanya dengan kelompok lain, dengan diiring sebuah gamelan sehingga memacu semangat peserta upacara. Walupun sedikit membahayakan tepi memang cukup menyenangkan, tidak jarang yang terjatuh tidak bisa sampai puncak, tapi semua gembira, senang, tidak ada amarah, inti lain yang dapat dipetik dari tradisi Grebek Mekotek atau perang kayu, perang tak selalu menyebabkan permusuhan dan korban jiwa.

Pemakaman di Trunyan
Keunikan tradisi pemakaman mayat di Desa Trunyan sampai sekarang ini masih mejadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun oleh warga setempat. Prosesi orang meninggal di Bali, biasanya dikubur ataupun dibakar. Tapi kalau di desa Trunyan tidak seperti itu, tubuh orang yang sudah meninggal melalui sebuah prosesi dan akhirnya dibungkus dengan kain kapan, dan selanjutnya ditaruh di atas tanah di bawah taru menyan, dikelilingi anyaman dari pohon bambu atau yang disebut ancak saji. Unik bukan…yang cukup aneh juga mayat tidak mengeluarkan bau sedikitpun. jadi kalu kebetulan anda wisata ke Bali dan mengunjungi tempat ini tidak perlu takut dengan bau yang menyengat, karena mungkin bau tersebut sudah diserap oleh Taru/ pohon Menyan yang tumbuh besar di areal pemakaman. Desa Trunyan memang merupakan desa Tua di Bali, yang masih memegang teguh warisan dan tradisi leluhur.
Jika anda melakukan perjalan tour ataupun wisata keliling Bali, kalau dari Denpasar berjarak sekitar 65 km atau sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan. Sebelum sampai di Desa Trunyan, anda akan ketemu beberapa tempat-tempat menarik yang mungkin bisa anda kunjungi, seperti Ubud, Goa gajah, tampaksiring dan penelokan kintamani tempat menyaksikan keindahan panorama Danau Batur. Dari penelokan anda turun menuju tepi danau batur tepatnya di Desa Kedisan, di sini dibangun dermaga yang diperuntukkan untuk penyebrangan menuju Desa Trunyan. Anda bisa menyewa boat, satu buah boat muat sekitar 7 penumpang, berwisata mengelilingi danau Batur yang indah, kemudian melanjutkan penyebrangan mengunjungi Desa Trunyan.
Trunyan sendiri diambil dari kata Taru dan Menyan, taru artinya pohon dan menyan artinya harum, sehingga pohon yang berbau harum diyakini dapat menyerap bau, sehingga mayat tidak mengeluarkan bau. Konon karena perintah raja, khawatir dengan pohon menyan yang baunya harum dan menyengat hidung, membuat banyak orang yang akan mencarinya, nah untuk menghindari hal ini, maka di bawah pohon ditaruh jenazah-jenazah yang diharapkan mengeluarkan bau busuk, jenazah yang diharapkan akan mengeluarkan bau busuk ternyata tidak mengeluarkan bau sama sekali dan taru menyanpun tidak mengeluarkan bau harum lagi. Dan tradisi ini masih berlangsung sampai sekarang.
Tapi tidak semua jenazah di biarkan di alam terbuka di bawah taru menyan, tempat ini hanya diperuntukkan bagi yang meninggal sudah dewasa, meninggal secara normal dan tidak cacat, untuk jenazah bayi di kubur seperti biasanya di Sema Muda dan jenazah yang cacat, meninggal karena tidak normal karena bunuh diri, dibunuh, kecelakaan dikuburkan di Sema bantas.

Perang Ketupat 
Satu lagi tradisi unik di Bali yaitu Perang Ketupat yang dirayakan satu tahun sekali di desa Kapal, Kabupaten Badung. Tujuan diadakan prosesi ini sebagai wujud terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil panen dan untuk doa keselamatan dan memohon kesejahteraan bagi umat manusia. Lama prosesi perang ketupat atau Aci Rah Penganngon ini sekitar 30 menit di jalan raya, sehingga arus lalu lintas sementara dalam waktui 30 menit ditutup, upacara diikuti oleh warga desa kapal. Tradisi ini memnag unik sehingga banyak disaksikan wisatawan.
Ada tradisi yang sama mengenai perang ketupat ini di wilayah Indonesia di luar pulau Bali. Tradisi perang ketupat ini dirayakan di Tempilang, Bangka Barat, Bangka Belitung, tujuan dari tradisi tersebut menggambarkan perang terhadap makhluk-makhluk halus yang jahat, yang sering mengganggu kehidupan masyarakat. Tujuannya berbeda dengan yang di Bali, warisan budaya leluhur ini memang masih dirayakan secara turun-temurun. Tradisi di Bali ini menjadi tontonan unik bagi para pelancong yang kebetulan dalan perjalanan wisata tour.
Sebelum prosesi ini digelar, peserta yang hanya melibatkan kaum pria ini melakukan persembahyangan bersama. Seperti namanya perang ketupat, tentu peluru yang digunakan adalah sebuah ketupat, yang dikumpulkan dari warga kapal, dan warga dipisah menjadi 2 kelompok yang nantinya saling serang dengan ketupat, saat perang dimulai semua saling serang satu-sama lainnya. Dan setelah perang ketupat usai, mereka saling berjabat tangan, bercerita satu sama yang lain, tidak ada permusuhan diantara mereka, hanya berupa ungkapan syukur atas karunia yang mereka peroleh.

Ngusaba Bukakak
Upacara Bukakak, salah satu budaya dan tradisi unik yang hanya ada di Bali Utara, tepatnya di desa Adat Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng. Begitu banyaknya  budaya warisa leluhur yang masih terjaga dengan baik di Bali. Tujuan dari Upacara Bukakak ini untuk melakukan permohonan kepada Sanghyang Widhi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Kesuburan agar diberikan kesuburan kepada tanah-tanah pertanian mereka supaya hasil panennya berlimpah ruah. Tradisi ini hanya dilakukan di daerah Singaraja, jika kebetulan anda sedang wisata di Bali dan melakukan perjalanan tour ke daerah Bali Utara seperti Lovina anda bisa menyaksikan prosesi upacara ini pada bulan April kalender Jawa atau bulan punama sasih kedasa menurut kalender Bali.
Pengertian bukakak adalah babi guling yang dibikin matang hanya bagian dada saja, upacara ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu dan masih terperihara hinggga sekarang, pada mulanya upacara ini  dilakukan 1 tahun sekali, namun karena terkendala biaya, akhirnya upacara ini dilakukan setiap 2 tahun sekali.Prosesi ini mengarak bukakak dengan segala perlengkapan upacaranya diiringi dengan gamelan Tik Nong, yang diyakini tempat berstana dewi kesuburan, perjalanan arak-arakan ini lumayan jauh,  mengelilingi persawahan, dan kemudian menuju sebuah Pura desa tempat berstana Dewi Sri/ dewi kesuburan. Pengusung bukakak sendiri dibagi menjadi 2 kelompok, untuk pengusung bukakak harus sudah dewasa/ menikah dan pengusung sarat alit para remaja.
Keanehan muncul saat upacara bukakak berlangsung, setelah diperciki air suci para pengusung bukakak seperti dirasuki kekuatan yang melebihi kekuatan manusia normal, para pengusung buakakak ini mengaum, sepertinya kemasukan roh dan tidak lazim.
Persiapan yang dilakukan dalam upacara Ngusaba Bukakak ini,
- Pembersihan upacara perlengkapan
- Membuat Dangsil bersegi empat, dari pohon pinang, dengan rangkaian bambu dihiasi dengan daun enau tua dirangkai dengan bambu, dihiasi daun enau tua, dibuat bertingkat yang melambangkan Tri Murti (Dewa Brahma, Wisnu dan Siwa)
- Mengadakan upacara Ngusaba di pura yang terdapat di desa setempat
- Upacara Gedenin di pura Subak.

Upacara Ngedeblag
Tradisi upacara Ngedeblag hanya dilakukan di desa Pekraman Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar. Prosesi ini dirayakan di setiap Hari Kajeng Kliwon menjelang peralihan sasih kelima dan sasih keenam (kalender Bali) yang digelar sekali dalam setahun, tujuannya untuk mengatisipasi perubahan musim yang akan datang sehingga terhindar dari segala bencana, seperti longsor, banjir maupun penyakit dan diberkahi keselamatan. Upacara ini dilakukan secara tutun temurun oleh warga Kemenuh.
Upacara ini tergolong unik, ratusan warga yang terdiri dari anak-anak, remaja dan dewasa, bergerombol dengan hiasan yang menyeramkan atau penampilan wajah yang dicoret-coret sepert komedian. Mereka berjalan keliling desa sambil membawa air suci (memundut tirta), dengan mengarak sepasang barong sakral, sambil membunyikan gamelan, kentongan, ataupun perabotan rumah tangga, daun pohon enau, untuk kemudian menggelar arak-arakan keliling desa. Setiap melewati ujung desa sepasang barong tersebut diupacarai.
Juga disetiap persimpangan jalan, para ibu menyambut kedatangan arak-arakan dengan sesajen, menghaturkan puja-puja untuk pembersihan alam, menetralisir roh-roh negatif. Karena mereka yakin dunia ini telah kotor oleh ulah manusia, sehingga perlu dibersihkan.

Ritual Agung Briyang
Ritual Agung Briyang di rayakan setiap 3 tahun sekali pada purnamaning sasih kedasa kalender Hindu Bali, perayaan ini hanya ada di desa tua Sidetapa Buleleng, lokasi desa ini sekitar 40 km barat laut kota Singaraja. Tujuan mengadakan upacara Agung Briyang adalah untuk melawan dan mengusir roh-roh jahat. Peserta ritual ini adalah laki-laki warga Sidetapa yang menggunakan busana khas tradisional Bali terbaik. Tradisi unik unik ini masih turun-temurun oleh warga setempat, pernah suatu hari semestinya ritual ini harus dirayakan, tidak dilakukan maka terjadi banyak bencana yang terjadi.
Ritual Agung Briyang dilakukan di tengah halaman Pura Agung Candi, laki-laki berdiri di depan api, dan membersihkan aneka senjata yang mereka bawa seperti, keris, pedang, tombak, dll dan untuk mengusir dan melawan roh-roh jahat. Antusiasme warga sangat tinggi dalam mengukuti upacara ini yang tergolong langka, perempuan membawa persembahan yang warna-warni di atas kepala, ayah dan anak-anak membawa perlengkapan lain dalam prosesi ini, perayaan Agung Briyang atau juga disebut Karya Odalan ulang Ngerebeg candi tujuannya untuk memohon keselamatan kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa, menyambut para dewa, dan melawan roh-roh jahat
Sebelum puncak Agung Briyang dilaksanakan, warga desa melakukan prosesi melasti ke sungai yang ada di desa Sidetapa, melibatkan ratusan masyarakat, peserta menari dan ada sampai kerauhan (trans), dilanjutkan dengan ritual sesayutan untuk menyambut para Dewa. Dan sehari setelah ritual puncak dilaksanakan, warga laki-laki berburu kijang/ rusa untuk keperluan upacara berikutnya, berburu kijang dikawasan ini tidaklah mudah, karena semakin sempitnya lahan hutan yang sudah dijadikan lahan pemukiman penduduk, namun setiap akan diadakan ritual ini, pasti bisa ada saja rusa yang bisa ditemukan.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Free Samples By Mail